PENGERTIAN BUDAYA GLOBAL
1. Pengertian
Budaya atau Kebudayaan
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan dapat diartikan “ hal-hal yang bersangkutan dengan akal”.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani . Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. (Poespowardojo,
1993).
Menurut The American Herritage Dictionary
mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola prilaku yang
dikirimkan melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan, dan semua hasil
kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia. Menurut
Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri
manusia dengan cara belajar.
Adapun ahli
antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan antara lain:
a.
Edward B. Taylor
Dalam buku yang berjudul: Primitive Culture,
mendefinisikan bahwa: kebudayaan adalah keseluruhan kompleks, yang didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat
dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
b.
Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
c.
Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi
pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara
individu maupun kelompok.
d.
William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang
dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima
oleh semua masyarakat.
e.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
2.
Pengertian Globalisasi
Menurut asal
katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Menurut Achmad
Suparman Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh
wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition),
sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Adapun
konsep globalisasi menurut pendapat para ahli yaitu:
a.
Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat
bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting,
yang terjelma didalam kesadaran orang.
b.
Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara
bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi
kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
c.
Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideologi dan teknologi.
Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi
teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
d.
Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas
saling ketergantungan dan hubungan antara negara-negara didunia dalam hal
perdagangan dan keuangan.
e.
Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan
ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis,
pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
3.
Budaya Global
Budaya global (global culture), yang dapat
diartikan sebagai sebuah konsep yang digunakan untuk menjelaskan tentang
‘mendunianya’ berbagai aspek kebudayaan, yang di dalamnya terjadi proses
penyatuan, unifikasi, dan homogenisasi. Dalam pengertian seperti ini, budaya
global sering diidentikkan dengan proses ‘penyeragaman budaya’ atau ‘imperalisme
budaya’. Ada juga yang mengatakan bahwa budaya global merupakan suatu proses
pertukaran antar seseorang ataupun kelompok atas pengetahuan, maupun
hasil-hasil alam dalam level global, dimana ini pun turut meningkatkan
komunikasi antar kelompok atau perseorangan tersebut.
Pengertian Prestasi
Prestasi
merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah
dilakukan. Dengan pengertian lain, motivasi berprestasi adalah memiliki
keinginan untuk menjadi terbaik. Tanpa keinginan menjadi yang terbaik, akan
menyebabkan seseorang melakukan sesuatu asal-asalan atau asal jadi. Faktor pendukung prestasi:
1. Ingin
membanggakan kedua orang tua.
2. Ingin
melakukan yang terbaik untuk orang terdekat.
3. Ingin
tercapai nya cita-cita yang diharapkan.
Dampak Budaya
Global Terhadap Perkembangan Prestasi Siswa
Globalisasi
telah menciptakan dunia yang semakin terbuka dan saling ketergantungan
antarnegara dan antarbangsa. Dan efek yang ditimbulkan adalah akan masuknya
secara bebas nilai-nilai moral, sosial budaya, dan sebagainya yang akan
berdampak pada ranah pendidikan yang cenderung akan banyaknya nilai-nilai
negatif yang masuk tanpa adanya penyaringan.
Hal itu juga
berimbas pada perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya terhadap perkembangan prestasi siswa yang tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan arus globalisasi, dimana ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat.
1. Dampak positif
Sesungguhnya budaya global sangatlah mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan dunia pendidikan utamanya dikalangan pelajar terhadap perkembangan prestasi mereka. Pada
dasarnya dengan kemajuan teknologi saat ini merupakan salah satu wujud
perkembangan yang nyata dalam era global.
Dengan adanya budaya global maka perkembangan
teknologi, informasi, dan komunkasi dewasa ini membuka peluang bagi setiap
orang untuk mengakses hal tersebut ke seluruh dunia, tak terkecuali para siswa.
Informasi dari dan ke segenap penjuru dunia menyebar luas dengan amat cepat,
mudah diakses setiap saat dan di manapun.
Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi ini tidak hanya dapat
meningkatkan pengetahuan atau wawasan siswa, tetapi juga dapat meningkatkan
kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa sehingga nantinya para siswa dapat
bersaing dalam meningkatkan prestasi mereka.
2. Dampak Negatif
Siswa
yang masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sangat rentan dipengaruhi
oleh kebudayaan global. Beberapa kasus yang terjadi di sekolah, mulai dari mode
pakaian, rambut, sampai dengan perilaku yang meniru budaya luar dengan mudah
diserap oleh siswa tanpa memikirkan segala macam akibatnya. Pergeseran perilaku
siswa yang mengarah pada peniruan budaya asing lama kelamaan akan membawa
dampak negatif bagi perkembangan proses belajar dan prestasi mereka. Tidak sedikit kita menemukan
para siswa kelihatan santai dalam belajar, bahkan cenderung menjadi malas. Mesin-mesin penggerak
globalisasi seperti komputer, internet dan handphone dapat menyebabkan
kecanduan pada diri siswa. Sehingga siswa terkesan tak bersemangat dalam proses
belajar, menurunkan konsentrasi belajar dan membuat siswa
menjadi malas, sehingga nantinya akan berdampak pada perkembangan prestasi
mereka di sekolah.
Adanya dunia maya akibat perkembangan teknologi, informasi
dan komunikasi selain sebagai sarana untuk mengakses
informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negatif bagi siswa. Terdapat pula,
Aneka macam materi yang berpengaruh negatif bertebaran
di internet.
Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya.
Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah
diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkohol, narkoba banyak
ditawarkan melalui
internet. Akses internet yang terbuka seluas-luasnya akan berdampak buruk bagi siswa
jika digunakan untuk mengakses video porno, maupun gambar-gambar lainnya yang
tidak sepantasnya mereka akses.
Dengan adanya dampak negatif dari budaya global tersebut jelas akan
mempengaruhi perkembangan prestasi siswa.
Langkah Antisipasi dan Penanggulangan Dampak Budaya Global Terhadap
Perkembangan Prestasi Siswa
Dari paparan diatas sebenarnya tidak ada yang berbahaya bagi semua pihak terutama bagi pelajar, namun bahaya itu bisa saja terjadi ketika pelajar
itu sendiri tidak dapat menghindar dari arus kompleksitas perubahan (inovasi)
sebagai akibat canggihnya teknologi informasi
dan komunikasi.
1. Antisipasi dari Peserta Didik/siswa
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengantisipasi berbagai pengaruh di era global ini. Bagi siswa, langkah-
langkah untuk mengantisipasi dampak budaya global
agar dengan adanya budaya global prestasi mereka dapat
berkembang antara lain yaitu :
a.
Meningkatkan iman dan taqwa para siswa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b.
Menanamkan
dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
c.
Menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
d.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi yang ditimbulkan.
Selain tugas utama seorang siswa yaitu belajar,
seorang siswa juga harus mampu memilah dan memilih segala pengaruh yang masuk
dalam dirinya, baik itu pengaruh dari teman sebayanya, lingkungannya, maupun
media massa. Dampak dari pengaruh globalisasi terhadap siswa
akan sangat mungkin berdampak negatif dan
menghancurkan dirinya jika tidak segera ditanggulangi. Maka dari itu tiga unsur dasar bagi siswa, yaitu
intelektual, emosional, dan moral sangat penting untuk mereka miliki.
Intelektual murid harus luas,
agar ia bisa menghadapi arus globalisasi dan tidak ketinggalan zaman, apalagi
sampai terbawa arus. Selain itu, dimensi emosional dan spiritual siswa juga
harus terdidik dengn baik, agar bisa melahirkan perilaku yang baik dan bisa
bertahan diantara pengaruh demoralisasi di era globalisasi dengan
prinsip spiritualnya.
2. Antisipasi Bagi Pendidik/Guru
Di era global
saat ini dituntut adanya fungsi dari keberadaan guru sebagai tenaga
professional, yang mampu meningkatkan martabat serta mampu melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa.
Guru sebagai
pengajar dan pendidik, memang tidak hanya harus membina para murid segi
kognitif dan psikomotoriknya demi peningkatan nilai angka. Akan tetapi, seorang
guru sangat dituntut agar apa yang ia kerjakan dipraktekan oleh para muridnya
dalam kehidupan.
Guru adalah
orang yang bertanggung jawab atas peningkatan prestasi, moral
pelajar dan juga kemerosotannya. Untuk itu tugas guru tidak terbatas pada
pengajaran mata pelajaran, tapi yang paling penting adalah pencetakan karakter
murid. Tantangan persoalan ini memang sangat sulit bagi seorang guru karena
keterbatasan kontrolling pada murid kerap membuatnya kecolongan. Disamping itu, dalam menghadapi era globalisasi guru
dituntut meningkatkan profesionalitasnya sebagai pengajar dan pendidik.
Untuk itu dalam peningkatan kualitas pengajaran, guru harus bisa
mengembangun tiga intelegensi dasar siswa. Yaitu: intelektual,
emosional, dan moral. Tiga unsur itu harus ditanamkan pada diri murid
sekuat-kuatnya agar terpatri dalam dirinya. Kemudian sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif juga
menjadi penting bagi guru, sehingga dapat megembangkan seluruh potensi diri
siswa, dan memunculkan keinginan bagi siswa untuk maju yang diikuti
ketertarikan untuk menemukan hal-hal baru pada bidang yang diminati melalui
belajr mandiri (self study) yang kuat. Dengan perkembangan bidang
teknologi informasi semakin mendorong dalam kemajuan bidang ilmu pengetahuan, sehingga
dunia pendidikan harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin dan nantinya dapat mengembangkan prestasi dari siswa.
Dengan
adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat mengubah perkembangan
prestasi siswa. Sehingga kita tidak akan kehilangan bakat-bakat berpotensi yang dimiliki oleh Bangsa.
Kesimpulan
Globalisasi
telah menciptakan dunia yang semakin terbuka dan saling ketergantungan antarnegara
dan antarbangsa. Hal itu juga
berimbas pada perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya terhadap perkembangan prestasi siswa yang tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan arus globalisasi, dimana ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat.
Akibat adanya
budaya global terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi
akan menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif terhadap perkembangan
prestasi siswa.
Maka dari itu, untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan, terutama
dampak negatif diperlukan adanya upaya penanggulangan atau langkah antisipasi. Dengan
adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat mengubah perkembangan
prestasi siswa. Sehingga kita tidak akan kehilangan bakat-bakat berpotensi yang dimiliki oleh Bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar