Rabu, 11 Juli 2012

Materi IPA Kelas IV


Kelas IV semester II
SK. 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
KD. 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).

Faktor Penyebab Perubahan Lingkunagn Fisik
1.        Faktor Hujan
Hujan sangat dibutuhkan oleh manusia. Tapi jika hujan turun dengan lebat dan terus menerus dapat menyebabkan banjir. Banjir dapat merusak lapisan tanah. Tanah yang gundul tidak akan mampu menahan aliran air, sehingga terjadilah erosi atau pengikisan tanah. Tanah yang terkikis terbawa oleh aliran air dan diendapkan pada suatu tempat, peristiwa itu dinamakan sedimentasi.
Daerah pinggiran sungai yang tidak ditumbuhi tanaman lebih mudah terkikis oleh arus sungai. Pengikisan oleh air sungai tetap terjadi meskipun pinggiran sungai ditanami tumbuhan. Hanya pengikisan yang terjadi lebih sedikit!
2.        Faktor Angin
Angin mempunyai manfaat yang banyak untuk manusia. Misalnya mengeringkan pakaian yang basah, atau membantu penyerbukan pada bunga.
Tapi jika angin itu berhembus sangat kencang dan disertai dengan cuaca yang buruk maka yang terjadi adalah angin kencang dapat merugikan manusia, misalnya angin topan. Angin topan dapat menghancurkan benda-benda yang dilaluinya. Daratan yang terkena angin topan banyak mengalami kerusakan seperti pohon-pohon yang tercabut atau tumbang dan banyak bangunan yang runtuh.
Angin yang kencang dapat mengikis daratan yang dilaluinya. Tanah dan bebatuan dapat terkikis oleh angin. Batuan yang terkikis oloeh angin dapat berubah menjadi batuan yang berlubang-lubang, sehingga batuan berbentuk seperti jamur.
3.        Faktor Cahaya Matahari
Matahari yang diciptakan tuhan mempunyai peran yang sangat pentingbagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan sinar matahari. Namun, cahaya matahari juga dapat membawa dampak yang tidak diharaphan oleh manusia. Ketika musim kemarau yang panjang, cahaya matahari dapat menyebabkan keretakan pada tanah dan bebatuan.
Cahaya matahari pun dapat membakar pepohonan atau rerumputan yang kering. Sehingga terjadilah kebakaran hutan. Daratan yang tadinya hijau ditumbuhi pepohonan yang rindang, kemudian berubah menjadi daratan yang gundul dam tandus.
             Gambar 1.1 Kebakaran hutan membawa kerusakan yang menyebabkan banyak kerugian
4.        Faktor Gelombang Air Laut
Gelombang laut kadang-kadang berupa gelombang yang sangat besar. Gelombang besar dapat mengubah kenampakan daratan. Pengikisan pantai oleh ombak dan gelombang laut disebut abrasi.
Gambar 1.2 Akibat gelombang air laut

Metode dan Medel yang digunakan
1.      Jigsaw
Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s yang didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.
Menurut Arends (1997), pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya .

Langkah-langkah :
1.    Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.    Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.    Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.    Guru memberi evaluasi
8.    Penutup

2.      Talking Stik
Langkah-langkah :
1.         Guru menyiapkan sebuah tongkat
2.         Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya
3.         Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya
4.         Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5.         Guru memberikan kesimpulan
6.         Evaluasi
7.         Penutup

3.      Diskusi
Metode diskusi ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatu masalah, memperjelas sesuatu bahan serta pelajaran dan mencapai kesepakatan.
Alasan mengapa saya ambil metode ini adalah karena melalui metode dapat mengembangkan siswa dari berbagai keterampilan seperti bertanyanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan menyimpulkan dapat dikembangkan. Demikian pula keberanian mengemukakan pendapat, sikap-sikap kritis, skeptis, toleran, kemampuan mengendalikan emosi, dan sebagainya dapat dibina melalui penggunaan metode ini.
Metode ini dilaksanakan oleh pengajar bila :
·         Menyediakan bahan, topik, atau masalah yang akan didiskusikan
·         Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas, atau memberikan studi khusus kepada siswa sebelum mengadakan diskusi
·         Menugaskan siswa untuk menjelasakan, menganalisis, dan meringkas.
·         Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah.
·         Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam berdiskusi.
·          Waspada terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan tidak menentu.
·         Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain..
Langkah-langkah
1.         merumuskan tujuan yang ingin dicapai, biaik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus
2.         menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang dicapai
3.         menetapkan masalah yang akan dibahas
4.         mempersiapkan segala sesuatu yang bergubungan dengan teknis pe;laksanaan diskusi , misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya petugas2 diskusi seperti moderator, notulis dan tum perumus manakah yang diperlukan
Pelaksanaan diskusi
1.         memmeriksa persiapan
2.         memberikan pengarahan sebek=luim pelaksanaan diskusi, misalnya menyajikan tujuan serta aturan diskusi
3.         melaksanaank diskusi
4.         memberikan kesempatan kepada perserta diskusi untuk mengemukaan pendapat dan ide
5.         mengendalikan pembicaraan kepada persoalan yang dibahas
Menutup diskusi
1.         membuat pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
2.         me-reviuw jalan diskusi sebagai umpan balik untuk perbaikan.

4.      Number Head Together
Number Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Spencer Kagan memperkenalkan model ini pada tahun 1992. Model pembelajaran ini biasanya diawali dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok sengaja diberi nomor untuk memudahkan kinerjakerja kelompok, mengubah posisi kelompok, menyusun materi, mempresentasikan, dan mendapat tanggapan dari kelompok lain. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa lngkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan model pembelajaran ini adalah :
Langkah-langkah :
1.         Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.         Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3.         Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4.         Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5.         Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6.         Kesimpulan
Ø  Kelebihan :
1.         Setiap siswa menjadi siap semua.
2.          Dalam melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3.         Dapat bertukar pikiran dengan siswa yang lain.
Ø  Kekurangan :
1.         Guru tidak mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2.         Waktu yang dibutuhkan banyak.

5.      Inkuiri
Metode inquiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004)
Ø  Komponen umum metode inkuiri
Walaupun dalam praktiknya aplikasi metode pembelajaran inquiry sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi sekolah, namun dapat disebutkan bahwa pembelajaran dengan metode inquiry memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources (Garton, 2005).
Ø  Alasan Penggunaa Metode Inkuiri
a)      Alasan penggunaan Metode Inkuiri dalam pembelajaran menurut Sumantri M dan Johar Permana (2000: 142-143) adalah sebagai berikut:
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satu langkah guru dalam menyikapi hal tersebut adalah menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
b)      Belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah, tetapi juga dari lingkungan
Kita harus menanamkan pemahaman anak didik bahwa belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan sedini mungkin. Metode Inkuipi dapat membantu guru dalam menanamkan pemahaman tersebut. Metode ini mengajak siswa untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru.Siswa mwngembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran.
c)      Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran sendiri tentang kebutuhan belajarnya Metode ini menekankan pada keaktifan siswa mnemukan suatu konsep pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan langkah pembelajaran tersebut aka siswa akan dapat memiliki kesadaran tentang kebutuhan belajarnya.
d)     penanaman kebiasaan belajar berlangsung seumur hidup
Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup dapat dilaksaakan dengan metode inkuiri. Dalam metode ini siswa diarahkan untuk selalu mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan konsep pembelajaran. Siswa dituntut untuk selalu mencari pengetahuan yang menunjang pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Hal inilah yang menjadi langkah awal guru dalam penanaman terhadap siswa tentang pengertian bahwa belajar berlangsung seumur hidup.
dan Menemukan sendiri tentang konsep yang dipelajari siswa akan lebih memahami ilmu dan ilmu tersebut akan bertahan lama.
Ø  Langkah-langkah Metode Inkuiri
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan metode inkuiri menurut Ibrahim dan Nur, (2000: 13), antara lain sebagai berikut:
1.      Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran , menjelaskan logistik yangdibutuhkan dan memotivasi siswa terliibat pada aktivitas pemecahan masalah.
2.      Mengorganisasikan siswa dalam belajar
Guru membantu siswa adalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas tugas yang berkaitan dengan masaklah serta menyediakan alat
3.      Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendporongsiswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yangberkaitan dengan pemecahan masalah
4.      Menyajikan atau mempresentasdikan hasil kegiatan
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantui mereka untuk berbagi tugas dengantemannya.
5.      Mengevaluasi kegiatan
Guru membantu sisa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan
Langkah yang digunakan dalam metode inkuiri dimulai dengan mengajarkan beberapa pertanyaan dengan memberikan beberapa informasi secara singkat, diluruskan agar tidak tersesat. Berdasarkan bahan yang ada sisawa didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum. Seberapa jauh guru dalam membimbing siswa tergantung pada kemampuan siswaa dan matero yang dipelajari. Metode inkuiri memberi kesempatan siswa menyelidiki dan mewnarik kesimpulan.
Ø  Tujuan Metode Inkuiri
Adapun tujuan dari metode inkuiri adalah sebagai berikut:
a)      Meningkatkan keterlibatan peserta didikdalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya.
b)      Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan pelajarannya
Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan asebagai sumber belajar yang tidakada habisnya
c)      Memberi pengalaman belajar seumur hidup
d)     Meningkatkabn ketrlibatan peserta didikdalam menemukan dan memrosesbahan pelajarannya.
e)      Mengurangi ketergantungna peserta didik padaguru untuk mendaopatkan pengalaman belajarnya
f)       Melatih peserta didik menggali dan memanfaaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya.
g)      Memberi pengalaman belajar seumur hidup
Ø  Kebaikan Metode Inkuiri
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2000:143) kebaikan metode inkuiri adalah:
a)      Siswa ikut berpartisispasi secaraaktif didalam kegiatan belajarnya, sebab metode inkuiri menekankan poad proses pengolahan infpormasi pada peserta didik
Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumuis, sebab siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
b)      Metode ini memungkinkan sikap ilmia h dan menimbulakan semangat ingintahu para siswa.
c)      Dengan menemukan sendiri siswa merasa sanbgat puas dengasn demikian kepuasa mental sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi.
d)     Guru tetap memiliki kontak pribadi
e)      Penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikan yang sangan sulit dilupakan.
f)       Memberikan kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan sesuai dengan kemampuan sendiri.
g)      Memungkinkan bagi siswa untuk memperbaiki dan memperluas kemampuan intelektual secara mandiri.
Ø  Kelemahan Metode Inkuiri
a)      Kurang berhasil bila jumlah siswa dalam jumlah yang banyak dalam satu kelas
b)      Sulit menerapkan metode ini karena guru dan siswa sudah terbiasa dengan metode ceramah dan tanya jawab
c)      Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri lebih menekankan pada penguasaan kognitif dan mengabaikan aspek keterampilan, nilai dan sikap
d)     Kebebasan yangyang diberikan kepada siswa tidakselamanya dapat dimanfaatkan secara optimal dan sering terjadisiswa kebingungan
e)      Memerlukan sarana dan fasilitas

1 komentar: