Kelas IV semester II
SK. 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan
pengaruhnya terhadap daratan.
KD. 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan
lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).
Faktor Penyebab
Perubahan Lingkunagn Fisik
1.
Faktor
Hujan
Hujan
sangat dibutuhkan oleh manusia. Tapi jika hujan turun dengan lebat dan terus
menerus dapat menyebabkan banjir. Banjir dapat merusak lapisan tanah. Tanah
yang gundul tidak akan mampu menahan aliran air, sehingga terjadilah erosi atau
pengikisan tanah. Tanah yang terkikis terbawa oleh aliran air dan diendapkan
pada suatu tempat, peristiwa itu dinamakan sedimentasi.
Daerah
pinggiran sungai yang tidak ditumbuhi tanaman lebih mudah terkikis oleh arus
sungai. Pengikisan oleh air sungai tetap terjadi meskipun pinggiran sungai
ditanami tumbuhan. Hanya pengikisan yang terjadi lebih sedikit!
2.
Faktor
Angin
Angin
mempunyai manfaat yang banyak untuk manusia. Misalnya mengeringkan pakaian yang
basah, atau membantu penyerbukan pada bunga.
Tapi
jika angin itu berhembus sangat kencang dan disertai dengan cuaca yang buruk
maka yang terjadi adalah angin kencang dapat merugikan manusia, misalnya angin
topan. Angin topan dapat menghancurkan benda-benda yang dilaluinya. Daratan
yang terkena angin topan banyak mengalami kerusakan seperti pohon-pohon yang
tercabut atau tumbang dan banyak bangunan yang runtuh.
Angin
yang kencang dapat mengikis daratan yang dilaluinya. Tanah dan bebatuan dapat
terkikis oleh angin. Batuan yang terkikis oloeh angin dapat berubah menjadi
batuan yang berlubang-lubang, sehingga batuan berbentuk seperti jamur.
3.
Faktor Cahaya Matahari
Matahari yang diciptakan tuhan mempunyai peran yang
sangat pentingbagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan sinar matahari.
Namun, cahaya matahari juga dapat membawa dampak yang tidak diharaphan oleh
manusia. Ketika musim kemarau yang panjang, cahaya matahari dapat menyebabkan
keretakan pada tanah dan bebatuan.
Cahaya matahari pun dapat membakar pepohonan atau rerumputan yang kering.
Sehingga terjadilah kebakaran hutan. Daratan yang tadinya hijau ditumbuhi
pepohonan yang rindang, kemudian berubah menjadi daratan yang gundul dam
tandus.
4.
Faktor Gelombang Air Laut
Gambar 1.2 Akibat gelombang air laut
Metode dan
Medel yang digunakan
1.
Jigsaw
Jigsaw
adalah tipe
pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s yang didesain
untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri
dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi
tersebut kepada kelompoknya.
Menurut Arends (1997), pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri
dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya .
Langkah-langkah :
1.
Siswa dikelompokkan ke
dalam = 4 anggota tim
2.
Tiap orang dalam tim
diberi bagian materi yang berbeda
3.
Tiap orang dalam tim
diberi bagian materi yang ditugaskan
4.
Anggota dari tim yang
berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok
baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.
Setelah selesai diskusi
sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar
teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota
lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.
Tiap tim ahli
mempresentasikan hasil diskusi
7.
Guru memberi evaluasi
8.
Penutup
2.
Talking Stik
Langkah-langkah
:
1.
Guru menyiapkan sebuah
tongkat
2.
Guru menyampaikan
materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya
3.
Setelah selesai membaca
buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya
4.
Guru mengambil tongkat
dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa
yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5.
Guru memberikan
kesimpulan
6.
Evaluasi
7.
Penutup
3.
Diskusi
Metode
diskusi ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar
pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
diperoleh guna memecahkan suatu masalah, memperjelas sesuatu bahan serta
pelajaran dan mencapai kesepakatan.
Alasan mengapa saya ambil metode ini adalah karena melalui metode dapat
mengembangkan siswa dari berbagai keterampilan seperti bertanyanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan
menyimpulkan dapat dikembangkan. Demikian pula keberanian mengemukakan pendapat,
sikap-sikap kritis, skeptis, toleran, kemampuan mengendalikan emosi, dan
sebagainya dapat dibina melalui penggunaan metode ini.
Metode ini
dilaksanakan oleh pengajar bila :
·
Menyediakan bahan, topik, atau masalah yang akan
didiskusikan
·
Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas, atau
memberikan studi khusus kepada siswa sebelum mengadakan diskusi
·
Menugaskan siswa untuk menjelasakan, menganalisis, dan
meringkas.
·
Membimbing diskusi, tidak memberi ceramah.
·
Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam berdiskusi.
·
Waspada terhadap
kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan dengan tidak menentu.
·
Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain..
Langkah-langkah
1.
merumuskan tujuan yang ingin dicapai, biaik tujuan yang
bersifat umum maupun tujuan khusus
2.
menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang dicapai
3.
menetapkan masalah yang akan dibahas
4.
mempersiapkan segala sesuatu yang bergubungan dengan teknis
pe;laksanaan diskusi , misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya petugas2
diskusi seperti moderator, notulis dan tum perumus manakah yang diperlukan
Pelaksanaan diskusi
1.
memmeriksa persiapan
2.
memberikan pengarahan
sebek=luim pelaksanaan diskusi, misalnya menyajikan tujuan serta aturan diskusi
3.
melaksanaank diskusi
4.
memberikan kesempatan
kepada perserta diskusi untuk mengemukaan pendapat dan ide
5.
mengendalikan
pembicaraan kepada persoalan yang dibahas
Menutup diskusi
1.
membuat pokok
pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
2.
me-reviuw jalan diskusi
sebagai umpan balik untuk perbaikan.
4.
Number Head Together
Number
Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada
aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai
sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Spencer Kagan
memperkenalkan model ini pada tahun 1992. Model pembelajaran ini biasanya
diawali dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Masing-masing siswa
dalam kelompok sengaja diberi nomor untuk memudahkan kinerjakerja kelompok,
mengubah posisi kelompok, menyusun materi, mempresentasikan, dan mendapat
tanggapan dari kelompok lain. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa
lngkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan model pembelajaran ini
adalah :
Langkah-langkah
:
1.
Siswa dibagi dalam
kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.
Guru memberikan tugas
dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3.
Kelompok mendiskusikan
jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4.
Guru memanggil salah
satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5.
Tanggapan dari teman
yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6.
Kesimpulan
Ø Kelebihan
:
1.
Setiap siswa menjadi
siap semua.
2.
Dalam melakukan diskusi dengan
sungguh-sungguh.
3.
Dapat bertukar pikiran
dengan siswa yang lain.
Ø Kekurangan
:
1.
Guru tidak mengetahui
kemampuan masing-masing siswa.
2.
Waktu yang dibutuhkan
banyak.
5.
Inkuiri
Metode inquiry merupakan metode
pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri
siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar
sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar
ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan
metode inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah
memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun
dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas
guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka
memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi
intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi
(Sagala, 2004)
Ø Komponen umum metode inkuiri
Walaupun dalam praktiknya aplikasi
metode pembelajaran inquiry sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi
sekolah, namun dapat disebutkan bahwa pembelajaran dengan metode inquiry
memiliki 5 komponen yang umum yaitu Question, Student Engangement,
Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources
(Garton, 2005).
Ø
Alasan Penggunaa Metode Inkuiri
a)
Alasan penggunaan Metode Inkuiri dalam pembelajaran menurut
Sumantri M dan Johar Permana (2000: 142-143) adalah sebagai berikut:
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satu langkah guru dalam menyikapi hal tersebut adalah menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satu langkah guru dalam menyikapi hal tersebut adalah menyajikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
b)
Belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah, tetapi juga dari
lingkungan
Kita harus menanamkan pemahaman anak didik bahwa belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan sedini mungkin. Metode Inkuipi dapat membantu guru dalam menanamkan pemahaman tersebut. Metode ini mengajak siswa untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru.Siswa mwngembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran.
Kita harus menanamkan pemahaman anak didik bahwa belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan sedini mungkin. Metode Inkuipi dapat membantu guru dalam menanamkan pemahaman tersebut. Metode ini mengajak siswa untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru.Siswa mwngembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran.
c)
Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran sendiri
tentang kebutuhan belajarnya Metode ini menekankan pada keaktifan siswa
mnemukan suatu konsep pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan
langkah pembelajaran tersebut aka siswa akan dapat memiliki kesadaran tentang
kebutuhan belajarnya.
d)
penanaman kebiasaan belajar berlangsung seumur hidup
Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup dapat dilaksaakan dengan metode inkuiri. Dalam metode ini siswa diarahkan untuk selalu mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan konsep pembelajaran. Siswa dituntut untuk selalu mencari pengetahuan yang menunjang pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Hal inilah yang menjadi langkah awal guru dalam penanaman terhadap siswa tentang pengertian bahwa belajar berlangsung seumur hidup.
dan Menemukan sendiri tentang konsep yang dipelajari siswa akan lebih memahami ilmu dan ilmu tersebut akan bertahan lama.
Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup dapat dilaksaakan dengan metode inkuiri. Dalam metode ini siswa diarahkan untuk selalu mengembangkan pola pikirnya dalam mengembangkan konsep pembelajaran. Siswa dituntut untuk selalu mencari pengetahuan yang menunjang pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Hal inilah yang menjadi langkah awal guru dalam penanaman terhadap siswa tentang pengertian bahwa belajar berlangsung seumur hidup.
dan Menemukan sendiri tentang konsep yang dipelajari siswa akan lebih memahami ilmu dan ilmu tersebut akan bertahan lama.
Ø
Langkah-langkah Metode Inkuiri
Langkah-langkah yang ditempuh dalam
penggunaan metode inkuiri menurut Ibrahim dan Nur, (2000: 13), antara lain
sebagai berikut:
1.
Orientasi siswa pada masalah
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran , menjelaskan logistik yangdibutuhkan dan
memotivasi siswa terliibat pada aktivitas pemecahan masalah.
2.
Mengorganisasikan siswa dalam belajar
Guru
membantu siswa adalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas tugas yang
berkaitan dengan masaklah serta menyediakan alat
3.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru
mendporongsiswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen yangberkaitan dengan pemecahan masalah
4.
Menyajikan atau mempresentasdikan hasil kegiatan
Guru
membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan model yang membantui mereka untuk berbagi tugas dengantemannya.
5.
Mengevaluasi kegiatan
Guru
membantu sisa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang
digunakan
Langkah yang digunakan dalam metode
inkuiri dimulai dengan mengajarkan beberapa pertanyaan dengan memberikan
beberapa informasi secara singkat, diluruskan agar tidak tersesat. Berdasarkan
bahan yang ada sisawa didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan
prinsip umum. Seberapa jauh guru dalam membimbing siswa tergantung pada
kemampuan siswaa dan matero yang dipelajari. Metode inkuiri memberi kesempatan
siswa menyelidiki dan mewnarik kesimpulan.
Ø
Tujuan Metode Inkuiri
Adapun tujuan dari metode inkuiri
adalah sebagai berikut:
a)
Meningkatkan keterlibatan peserta didikdalam menemukan dan
memproses bahan pelajarannya.
b)
Mengurangi ketergantungan siswa pada guru untuk mendapatkan
pelajarannya
Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan asebagai sumber belajar yang tidakada habisnya
Melatih peserta didik dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan asebagai sumber belajar yang tidakada habisnya
c)
Memberi pengalaman belajar seumur hidup
d)
Meningkatkabn ketrlibatan peserta didikdalam menemukan dan
memrosesbahan pelajarannya.
e)
Mengurangi ketergantungna peserta didik padaguru untuk
mendaopatkan pengalaman belajarnya
f)
Melatih peserta didik menggali dan memanfaaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak
ada habisnya.
g)
Memberi pengalaman belajar seumur hidup
Ø
Kebaikan Metode Inkuiri
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar
Permana (2000:143) kebaikan metode inkuiri adalah:
a)
Siswa ikut berpartisispasi secaraaktif didalam kegiatan
belajarnya, sebab metode inkuiri menekankan poad proses pengolahan infpormasi
pada peserta didik
Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumuis, sebab siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumuis, sebab siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
b)
Metode ini memungkinkan sikap ilmia h dan menimbulakan
semangat ingintahu para siswa.
c)
Dengan menemukan sendiri siswa merasa sanbgat puas dengasn
demikian kepuasa mental sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi.
d)
Guru tetap memiliki kontak pribadi
e)
Penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi
kepemilikan yang sangan sulit dilupakan.
f)
Memberikan kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan
sesuai dengan kemampuan sendiri.
g)
Memungkinkan bagi siswa untuk memperbaiki dan memperluas
kemampuan intelektual secara mandiri.
Ø
Kelemahan Metode Inkuiri
a)
Kurang berhasil bila jumlah siswa dalam jumlah yang banyak
dalam satu kelas
b)
Sulit menerapkan metode ini karena guru dan siswa sudah
terbiasa dengan metode ceramah dan tanya jawab
c)
Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri lebih
menekankan pada penguasaan kognitif dan mengabaikan aspek keterampilan, nilai
dan sikap
d)
Kebebasan yangyang diberikan kepada siswa tidakselamanya
dapat dimanfaatkan secara optimal dan sering terjadisiswa kebingungan
e)
Memerlukan sarana dan fasilitas
artikelnya bagus, izin share ya..
BalasHapus